Jumat, 19 April 2013

10 Pemain Legendaris AC Milan Sepanjang Masa



MIsezSidoarjo. Ulasan siapa saja pemain yang termasuk 10 legenda terhebat Ac Milan sepanjang masa, dan memang bisa dipastikan ada beberapa mantan kapten Milan yang termasuk pemain legendaris di kulb kesayangan kita. Pengurutan pemain yang kami lakukan berdasarkan dari kontribusi pemain tersebut terhadapa AC Milan dan loyalitas dari pemain tersebut terhadap tim yang dibelanya. Kalo ada yang mau komplain terhadap urutan ini, boleh kok komen dibawah postingan ini ya . Berikut pemain legendaris AC Milan sepanjang masa.

10. Cesare Maldini

 
Cesare Maldini (lahir 5 Februari 1932) adalah seorang Italia sepakbola manajer dan mantan pemain. Ia bermain sebagai bek tengah dan menghabiskan sebagian besar karirnya dengan AC Milan . Maldini juga mewakili Italia pada tingkat internasional di 1962 dan 1966 Piala Dunia . Anaknya Paolo , juga seorang bek, yang sebelumnya memegang rekor paling topi untuk tim nasional Italia. Maldini muda kapten Milan ke Liga Champions gelar di 2003 , 40 tahun setelah Cesare telah mencapai prestasi yang sama . Cucu-cucunya Kristen dan Daniel telah mengikuti tradisi keluarga bermain untuk regu pemuda.
Cesare Maldini dilahirkan di Trieste , Venezia Giulia , Italia . Orangtuanya bekerja orang kelas Slovenia asal yang nama Maldič adalah Italianised untuk Maldini di 1931. Ia dibesarkan di Slovenia didominasi berbahasa daerah pinggiran kelas pekerja Servola ( Slovenia : Škedenj), dan memiliki terus yang khas Triestine aksen.
Dia mengangkat Piala Eropa dengan AC Milan pada tahun 1963 sebagai kapten tim. Ia menjabat sebagai asisten pelatih di Piala Dunia FIFA 1982 yang memenangkan klub Italia .
Maldini melatih sisi U-21 Italia selama sepuluh tahun, memenangkan Eropa U-21 Kejuaraan Sepak Bola pada catatan turnamen dari tiga kesempatan. Mantan anak didik Fabio Cannavaro , Gianluigi Buffon dan Francesco Totti dari skuad 1996-memenangkan pergi untuk memenangkan Piala Dunia FIFA 2006 . Dia mengambil alih tim senior setelah sukses itu, dan membantu tim lolos ke Piala Dunia FIFA 1998 , kapten oleh putranya, Paolo. Italia maju ke perempat final di mana mereka tersingkir oleh host Prancis pada adu penalti setelah imbang tanpa gol. Maldini mengundurkan diri setelah turnamen karena kritik media ultra-defensif taktik.
Maldini menjadi pelatih tim nasional Paraguay pada bulan Januari 2002. Janji-Nya menimbulkan kontroversi beberapa sebagai manajer domestik diabaikan (mendorong serikat manajer untuk mencoba berhasil mengusir dia untuk pelanggaran imigrasi), dan karena ia berbicara sedikit Spanyol. Maldini tetap mendapat dukungan dari bintang kiper José Luis Chilavert dan beberapa pemain senior lainnya. Ia mengambil alih tim yang sudah lolos ke Piala Dunia 2002 diselenggarakan oleh Korea Selatan dan Jepang , menjadi pelatih tertua di turnamen di usia 70 (kapten Paolo Anaknya Italia di turnamen yang sama). Meskipun hilang Chilavert untuk permainan pertama karena suspensi, Paraguay maju ke babak sistem gugur. Mereka tersingkir oleh Jerman finalis akhirnya oleh gol pada menit ke-89.
Pelatih yang berpengalaman kembali ke AC Milan sebagai pencari untuk bakat muda untuk Rossoneri . Dia saat ini menjadi analis olahraga untuk Al Jazeera olahraga saluran dengan Alessandro Altobelli .

9. Ricardo Izecson dos Santos Leite

 
Ricardo Izecson dos Santos Leite yang biasa dikenal dengan sebutan Kaka lahir pada tanggal 22 April 1982 di Brasilia, Brasil. Pemain berkebangsaan Brasil ini menempati posisi sebagai gelandang serang dan striker kedua.
Kaka lahir dari pasangan Simone Cristina Santos Leite dan Bosco Izecson Pereira Leite. Adik Kaka, Rodrigo (dikenal dengan Digao), juga seorang pemain sepak bola.
Ketika Kaka berumur 7 tahun dia pindah ke Sao Paulo. Dia dimasukkan ke klub lokal bernama Alphaville. Di sanalah bakatnya diketahui oleh Sao Paulo FC. Pada usia 18 tahun, dia pernah mengalami kecelakaan di kolam renang yang mebahayakan karirnya dan membuatnya terancam lumpuh karena tulang belakangnya retak. Tetapi akhirnya dia sembuh.
Kaka memulai karir klubnya bersama Sao Paulo FC di usia 8 tahun. Dia menandatangi kontrak di usia 15 tahun dan membawa tim muda Sao Paulo menjadi juara Copa de Juvenil. Dia membuat debut pertamanya di tim senior pada bulan Januari 2001 dan membawa Sao Paolo mendapatkan gelar kejuaraan Torneio Rio-Sao Paulo.
Sejak saat itu minat dari klub Eropa bermunculan dan puncaknya Kaka dibeli oleh AC Milan pada tahun 2003 dengan transfer sebesar 8,5 juta Euro. Dalam waktu sebulan saja, dia berhasil menjadi pemain inti. Debut pertamanya terjadi saat kemenangan 2-0 melawan Ancona. Di musim pertama dia mencetak 10 gol dalam 30 kali penampilan dan membawa Milan merebut gelar Scudetto dan Piala Super Eropa.
Pada 8 Juni 2009, Kaka resmi menandatangani kontrak 6 tahun bersama Real Madrid dengan biaya transfer yang diperkirakan sebesar 57 juta poundsterling. Kaka menekankan alasan kepindahannya untuk membantu kondisi keuangan Milan dan Madrid adalah satu-satunya klub yang ingin Anda tuju jika dia pindah.

8. Marcell “Marco” van Basten

 
Marcell “Marco” van Basten (lahir di Utrecht, Belanda, 31 Oktober 1964; umur 47 tahun) adalah seorang mantan pemain sepak bola berkebangsaan Belanda. Ia adalah mantan pelatih tim sepak bola Belanda dan mantan pelatih Ajax Amsterdam. Sebelumnya, semasa masih menjadi pemain ia bermain untuk tim Ajax Amsterdam dan A.C. Milan pada tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an. Ia dikenal sebagai salah satu penyerang depan yang handal di sepanjang sejarah dan mencetak sebanyak 276 gol dalam kariernya. Dikenal atas kekuatannya dalam penguasaan bola, kemampuan taktis serta tendangan keras dan volinya yang spektakuler, van Basten meraih penghargaan Pemain Sepak bola Terbaik Eropa sebanyak tiga kali (tahun 1988, 1989 dan 1992) juga Pemain Terbaik Dunia FIFA pada tahun 1992. Kariernya sangat singkat, pada umur 29 tahun, ia sudah pensiun karena cederanya yang parah dan kambuhan. Bahkan, pada penghormatan terakhirnya di San Siro, membuat pelatih Milan saat itu, Fabio Capello menangis.

7. Gunnar Nordahl

 
Gunnar Nordahl (lahir di Hörnefors, 19 Oktober 1921 – meninggal di Alghero, Sardinia, 15 September 1995 pada umur 73 tahun) adalah seorang pemain sepak bola dari Swedia. Bersama dengan Gunnar Gren dan Nils Liedholm, ketiganya dikenal sebagai trio GreNoLi yang ditakuti di AC Milan. Selama kariernya di Milan, Nordahl mengemas 210 goal dalam 257 pertandingan dan merupakan pencetak gol terbanyak bagi Milan sepanjang sejarah. Jumlah golnya tersebut juga merupakan terbanyak kedua di Seri A. Nordahl juga dua kali membawa Milan menjadi juara di Liga Champions (tahun 1951 dan 1955).
Kariernya berawal di Degerfors di Swedia sebelum kemudian pindah ke IFK Norrköping. Bersama Norrköping, ia menjuarai empat gelar Liga Swedia. Selama di Swedia, ia mencetak 149 gol dalam 172 pertandingan. Ia dipanggil ke tim nasional Swedia pada tahun 1945. Pada tahun 1948, ia membawa Swedia menjadi juara Olimpiade dan merupakan pencetak gol terbanyak di turnamen tersebut. Selama empat tahun di timnas, jumlah golnya adalah 44 dari 33 pertandingan.
Ia bergabung dengan Milan pada 22 Februari 1949. Setelah meninggalkan Milan, ia sempat bermain di AS Roma selama dua musim.

6. Mauro Tasssotti

 
Mauro Tasssotti lahir di Roma, 19 Januari 1960 adalah pesepak bola Italia yang biasa bermain di posisi bek untuk klubnya. Setelah gantung sepatu ia beralih profesi menjadi pelatih, tetapi sampai saat ini ia masih sebatas asisten pelatih di AC Milan.
Tassotti bermain selama 17 tahun untuk Milan. Selama periode 1980-1997, bek sayap yang sangat hebat dalam menjelajah sektor kanan lapangan itu telah ikut membantu Milan memenangi sederet trofi bergengsi.
Tiga trofi European Cup/Liga Champions, tiga Piala Super Eropa, dua Piala Interkontinental, lima Scudetto Serie A dan empat mahkota Supercoppa Italiana merupakan sumbangsih Tassotti untuk Milan.
Tasssotti membukukan total 583 penampilan dan 10 gol bersama Milan.
Karier bersama tim nasional sepak bola Italia dirasakan antara tahun 1992-1994 dengan mengemas 8 penampilan. Mauro Tassotti merasakan Piala Dunia tahun 1994 di Amerika Serikat.

5. Andriy Mykolayovych Shevchenko

 
Andriy Mykolayovych Shevchenko atau yang lebih sering dikenal dengan nama Andriy Shevchenko adalah seorang pemain sepak bola profesional yang lahir pada tanggal 29 September 1976 di Dvirkivschyna, Ukraina.
Pada tahun 1999, Shevchenko bergabung dengan Milan dengan biaya transfer sebesar £20 Juta dan telah menjadi salah seorang pemain terpenting Milan. Sejak bergabung dengan Milan, dia telah dua kali meraih gelar Seri A, pada musim 1999-00, dan 2003-04. Selain itu, dia juga telah satu kali mencicipi gelar Liga Champions UEFA pada musim 2002-03. Pada Liga Champions musim 2005-06 ia mencetak sejarah sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah kompetisi klub Eropa. Ia merupakan pencetak gol terbanyak kedua sepanjang sejarah bagi Milan di belakang Gunnar Nordahl dengan 175 gol.
Pada Musim 2006/2007 Chelsea tertarik untuk memboyong Shevchenko ke London dan akhirnya terjadi kesepakatan dengan Milan, Chelsea harus merogoh kantong dalam-dalam untuk menebus Shevchenko karena Milan bersedia melepasnya dengan harga £40,5 Juta. Dan dimusim 2006/2007 pun Shevchenko berlabuh di Stanford Bridge, walaupun disana karirnya kurang begitu bersinar.

4. Alessandro Costacurta

 
Alessandro Costacurta (lahir di Orago, 24 April 1966; umur 46 tahun) adalah seorang pemain sepak bola asal Italia. Dia adalah seorang bek tengah (defender). Untuk saat ini ia masih aktif bermain untuk A.C. Milan dimana ia sudah bermain di klub tersebut sejak tahun 1987.
Bersama tim nasional Italia ia mengikuti ajang Piala Dunia tahun 1994, Piala Dunia tahun 1998 dan juga Piala Eropa 1994. Ia pensiun dari tim nasional pada tahun 1998 dengan total penampilan 59 kali.
Bersama Milan, Ia telah memenangkan 7 kali titel Serie A, Piala Champion Klub Eropa sebanyak 4 kali (1989, 1990, 1994, 2003).
Pada (Agustus 2005) ia masih terikat kontrak selama 1 tahun bersama Milan, yang berarti ia masih akan menjadi pemain walau ia sudah berusia 40-an. Ia adalah salah satu pemain setia untuk Rossoneri.
Billy melakukan debut di Seri A, pada 25 Oktober 1987, Verona-Milan 0-1
Total Penampilan di Seri A, 419 (30 kali bersama Monza sebagai pemain pinjaman) total Gol 2. Total Penampilan di Piala Italia, 70 kali. Total Penampilan di kejuaraan Eropa, 116 Kali.

3. Giovanni (“Gianni”) Rivera

 
Giovanni (“Gianni”) Rivera (lahir di Alessandria, Italia, 18 Agustus 1943; umur 69 tahun) merupakan mantan pemain sepak bola Italia yang memenangkan Pemain Terbaik Eropa pada tahun 1969. Dia sekarang berkarier sebagai politikus. Dia dipanggil golden boydalam sepak bola Italia.
Gelar
4 × Italian cup (1967, 1972, 1973, 1977)
3 × Italian title (1962, 1968, 1979)
2 × Cup Winners Cup (1968, 1973)
2 × European Cup (1963, 1969)
1 × European Player of The Year (1969)
1 × European Player of The Year runner-up (1968)
1 × World Cup runner-up (1970)
1 × Italian League Top Scorer (1973)
1 × Intercontinental Cup (1969)
1 × European Championship (1968)

2. Franco Baresi

 
Franco Baresi (lahir di Travagliato, Brescia, 8 Mei 1960; umur 51 tahun) adalah seorang pemain sepak bola asal Italia. Posisinya adalah pemain belakang (stoper). Ia menghabiskan sepanjang kariernya di AC Milan, dari tahun 1977 hingga 1997, dan merupakan salah seorang legenda Milan. Nomor punggungnya, 6, kini dipensiunkan oleh Milan, sehingga tak akan ada lagi pemain AC Milan yang mengenakan nomor tersebut.
Baresi 81 kali memperkuat tim nasional sepak bola Italia, dari tahun 1982 hingga 1994. Ia tampil dalam dua Piala Dunia FIFA, 1990 dan 1994. Dalam final tahun 1994 melawan Brasil, ia adalah salah seorang pemain yang penaltinya gagal sehingga turut menyebabkan kekalahan Italia di pertandingan tersebut.
Sejak tahun 2002 ia menjadi pelatih tim remaja Milan.

Prestasi
Pada tanggal 4 Maret 2004, pada upacara gala di London, untuk menandai peringatan 100 tahun dasar dari Fédération Internationale de Football Association (FIFA), badan internasional sepak bola mengungkapkan FIFA 100 . Daftar ini berisi pilihan dari “pemain terbesar yang hidup”, Baresi adalah salah satu dari banyak dari tim Milan legendaris tahun 1990-an untuk dimasukkan. Baresi adalah salah satu dari beberapa pemain yang telah memenangkan semua klub domestik, internasional dan nasional kehormatan klub, dan melakukan sehingga semua dengan negara asalnya.

1. Paolo Maldini

 
Paolo Cesare Maldini lahir pada tanggal 26 Juni 1968 di Milan, Italia. Pemain berkebangsaan Italia dianggap sebagai salah satu pemain bertahan terbaik di dunia. Dia menghabiskan semua karirnya di AC Milan, bermain di sana selama 25 tahun sampai usianya hampir 41 tahun.
Bersama Milan, Maldini memenangkan 7 kali Scudetto, 1Coppa Italia, 5 Supercoppa Italia, 5 gelar Liga Champions, 5 gelar Piala Super Eropa, 2 Piala Interconental dan satu gelar Piala FIFA World Club. Kemampuan utamanya terletak pada tackling-nya yang akurat dan jiwa kepemimpinannya.
Sampai tahun 2009, Maldini memegang rekor penampilan internasional terbanyak dengan 126 kali penampilan, sejak debutnya pada tahun 1988. Dia pensiun dari tim nasional Italia pada tahun 2002 setelah hampir 8 tahun menjadi kapten tim.
Maldini memulai debutnya bersama Milan pada musim 1984-85 pada tanggal 20 Januari 1985, di usia 16 tahun, melawan Udinese ketika menggantikan Sergio Battistini. Scudetto musim 1987–1988, menjadi trofi pertamanya. Maldini jadi menjadi bagian dari tim Dream Team Milan yang tak terkalahkan dari akhir tahun 1980-an sampai awal tahun 1990-an.
Maldini memainkan laga ke 600-nya di Serie A pada tanggal 13 Mei 2007 saat Milan bermain imbang 1–1 lawan Catania. Pada tanggal 16 Februari 2008, Maldini meraih penampilan seniornya ke 1000 bersama Milan dan Italia ketika melawan Parma.
Pada musim 2007-2008, Maldini mengumumkan rencana pensiunnya. Tetapi setelah Milan disingkirkan oleh Arsenal di ajang Liga Champions pada bulan Maret, Maldini menyatakan pengunduran rencana pensiunnya. Pada 18 April 2009, Maldini mengumumkan kepastian pensiunnya di akhir musim 2008–2009. Pada 17 Mei 2009, Maldini memainkan laga resminya bersama Milan yang ke 900 kalinya ketika melawan Udinese. Laga terakhir Maldini di San Siro berlangsung pada tanggal 24 Mei 2009. Penampilan terakhirnya bersama Milan berlangsung pada tanggal 31 Mei 2009, ketika menang 2-0 atas Fiorentina.
Milan memesiunkan kostum klub dengan nomor 3 milik Maldini, tetapi akan dipakai lagi oleh putra Maldini kalau sudah berlaga di tim senior Milan.
Maldini memulai debutnya bersama tim nasional Italia di usianya ke 19 pada tanggal 31 Maret 1988, melawan Yugoslavia. Gol internasional pertamanya terjadi saat melawan Meksiko pada tanggal 20 Januari 1993. Setelah Italia tereliminasi di babak 16 besar Piala Dunia 2002, Maldini pensiun dari tim nasional Italia dengan tanpa mendapat trofi. Dia menjadi pemain Italia yang paling banyak tampil.

Sumber : Milanisti Indonesia Sezione Bogor

10 Pemain Legendaris Manchester City




1. Billy Meredith

Mungkin banyak dari anda yang lebih mengenal Billy Meredith sebagai legenda dari Manchester United. Memang saya tidak bisa menyangkal bahwa ialah the first Welsh Wizard sebelum kehadiran Ryan Giggs bagi publik Stretford End. Namun sebelum ia menjadi bermain di United, pria berkebangsaan Wales ini terlebih dahulu menjadi idola pendukung tetangga mereka, Manchester City. Ya, Meredith bermain untuk The Citizens pada tahun 1894-1906 dan 1921-1924. Dalam tenggat waktu itu, ia mencetak 129 gol dan menyumbangkan satu gelar FA Cup. Bahkan pada tahun pertamanya, ia langsung menjadi top scorer City meski bermain di posisi sayap. Sekalipun pemain yang menjalani debutnya ketika melawan Newcastle United ini sempat hijrah ke rival sekota City, namun pendukung The Citizens tidak akan melupakan keajaiban yang pernah ia buat ketika berseragam biru langit.

2. Colin Bell

Anda pendukung City? Maka pasti anda tahu pemain yang satu ini. Eh, anda tidak tahu? Yasudahlah, saya bisa memaklumi hal tersebut. Nah kalau demikian, maka ijinkanlah saya memperkenalkannya kepada anda. Bell adalah salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki oleh The Citizens. Pemain yang bermain di lapangan tengah ini ditahbiskan sebagai The King of the Kippax. Pria berkebangsaan Inggris yang didatangkan dari Bury pada tahun 1966 ini benar-benar menjadi andalan utama City di kala itu. Bell berhasil mengantarkan klub yang kala itu bermarkas di Maine Road ini menjuarai Liga Inggris, FA Cup, Piala Liga, dan European Cup Winner's Cup. Selain itu, pemain yang telah masuk ke dalam Manchester City FC Hall of Fame ini juga terdaftar kedalam 26 pemain Inggris terbaik sepanjang sejarah versi Goal.com. Masih kurang? Coba anda datang ke Etihad Stadium. Maka anda akan melihat “ The Colin Bell Stand”.

3. Bert Trautman

Barangkali inilah kiper terbaik yang pernah dimilikki oleh Manchester City. Ya meskipun sekarang ktia telah menyaksikan seberapa besar talenta yang dipunya oleh Joe Hart, namun bagi saya pribadi Hart belum sampai ke tahap legend. Masih banyak yang harus dibuktikan oleh bintang iklan Big Cola tersebut sebelum bisa melewati Bert Trautman. Diawal kedatangannya, ia sempat ditentang oleh pendukung City. Maklum, ketika itu perang dunia kedua belum lama berakhir. Loh?! Apa hubungannya perang dunia dengan Trautman? Permasalahan utamanya adalah karena ternyata ia adalah seorang mantan Paratrooper Nazi. Jadilah ia bahan sasaran caci maki para pendukung lawan dan pendukung City. Namun skill memang tidak bisa berbohong. Pemain yang menyumbangkan gelar FA Cup bagi The Citizens ini akhirnya dipuja-puja oleh segenap publik Maine Road oleh karena kepiawaiannya menjaga gawang. Pria berkebangsaan Jerman yang meraih 508 caps bagi City inipun mendapatkan pengakuan dari kiper legendaris Russia, Lev Yashin, “There have only been two world-class goalkeepers. One was Lev Yashin, the other was the German boy who played in Manchester – Trautmann”.

4. Eric Brook


Hmmmm tolong jangan menginterupsi saya karena lagi-lagi saya menuliskan nama yang anda tidak kenal. Tapi mau bagaimana lagi kalau memang dia adalah salah satu pemain terbaik Manchester City sepanjang masa? Alasannya mudah. Tidak lain karena Brook adalah pencetak gol terbanyak bagi City. Tidak bisa dipungkiri bahwa ia adalah salah satu striker tertajam yang pernah dimiliki The Citizens. Total 178 gol memastikan dirinya sebagai pemain tersubur sepanjang masa di Manchester City. Pemain yang 11 tahun (1928-1939) membela klub asal kota Manchester ini juga menyumbangkan satu gelar FA Cup bagi City. Jadi tidak ada alasan bagi saya untuk tidak memasukkan namanya ke dalam daftar ini.

5. Francis Lee
Setelah Eric Brook, City kembali memiliki striker tajam pada era 60an. Francis Lee inilah orangnya. Lee total menyumbang 112 gol dalam 248 kali bermain bagi The Citizens. Ratio golnya hampir 0,5 per game. Jelas anda bisa menyimpulkan sendiri seberapa tajam pemain yang dibeli dari Bolton Wanderers pada tahun 1967 ini. Pemain yang pernah baku hantam dengan bek Manchester United, Norman Hunter, ini juga turut memberikan gelar-gelar prestisius bagi City. Liga Inggris, FA Cup, Piala liga, dan UEFA Cup Winners' Cup pernah diberikan untuk klub berkostum biru langit tersebut. Satu hal lagi yang terkenal dari Lee adalah rekor penalti nya yang fenomenal. Pada musim 1971-1972, Lee mencetak 35 gol, dan 15 gol diantaranya berasal dari titik putih. Saking terlalu banyaknya mendapat penalti yang diduga berasal dari hasil diving, ia sampai mendapat julukan “Lee Won Pen”.

6. Mike Summerbee

Bukan hanya Manchester United saja yang memiliki The Holy Trinity. Meski kalah pamor dengan trio Dennis Law, George Best, dan Bobby Charlton, tapi kita tidak bisa menyingkirkan Bell, Lee, dan Summerbee. Yup! Summerbee adalah bagian dari The Holy Trinity milik City. Trio ini membawa City meraih masa kejayaannya di era 60an. Bermain dari tahun 1965-1975, Summerbee menyumbangkan Liga Inggris, FA Cup, Piala liga, dan UEFA Cup Winners' Cup bagi The Citizens. Meski namanya nampak imut dan lucu, tapi permainannya di lapangan hijau berbanding 180 derajat. Kecepatannya di sayap kanan justru dapat membuat lawan Nampak seperti anak kecil.

7. David Silva

Saya yakin, Silva pasti masuk ke dalam daftar salah satu permain terbaik yang pernah dimiliki rival sekota Manchester United ini. Ya meskipun Sergio “Kun” Aguero yang mencetak gol kemenangan bagi City tahun lalu, tapi performa City tak bisa lepas dari kegemilangan seorang David Silva. Diperkirakan karirnya akan meredup di Valencia, keputusannya pindah ke City ternyata berbuah manis. 15 assists di musim lalu cukup menjadi bukti bahwa ia adalah salah satu pemain versatile terbaik di City dan dunia. Sekarang, ia tidak perlu lagi marah-marah akibat terlalu lama menunggu di pinggir lapangan seperti ketika membela Spanyol di ajang Piala Dunia 2010 karena salah satu tempat di lini tengah City sudah dipatenkan menjadi miliknya.

8. Vincent Kompany

Barangkali ia adalah kapten terbaik yang pernah dimilki oleh Manchester City. Ini masih “barangkali” saja loh. Masih banyak yang harus dibuktikan oleh Kompany dalam bentuk gelar juara. Namun ia tidak lagi perlu membuktikan kualitasnya sebagai pemain bertahan. Berbicara tentang pemain berkewarganegaraan Belgia ini, saya jadi teringat ketika saya bermain game Football Manager 2005. Ketika itu, ia masih bermain untuk Anderlecht dan banyak orang yang mengatakan bahwa ia adalah salah satu bek terbaik dunia di masa depan. Ternyata FM memang tidak salah. Meski sempat tidak terjangkau media ketika bermain bagi Hamburg, sekarang ia berhasil membuktikan kapasitas dirinya di lini pertahanan The Citizens.

9. Joey Barton

Yes. Joey Barton is a blue till he die. Berterima kasihlah pada pemain bengal kelahiran 2 September 1982 ini pendukung City. Tanpa kartu merah yang ia terima pada laga melawan Queens Park Rangers musim lalu, belum tentu The Citizens dapat mengangkat trofi Barclays Premier League.

10. Carlos Tevez


Pemain ini saya rasa juga pantas masuk dalam daftar ini mengingat dia juga peringkat kedua pemain yang paling cepat mencetak 50 gol bagi Manchester City, di bawah Derek Kevan dengan rekor 64 pertandingan.

Pendukung

Mengenai Saya

Malang, Jawa Timur, Indonesia
Back to Top